Kegiatan

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam proses pembelajaran di lingkungan SMK Texmaco Karawang, maka dilaksanakan kegiatan pembuatan/penyusunan bahan ajar selama 5 hari dari mulai 01 – 05 Desember 2025, kegiatan ini bersifat Wajib diikuti oleh semua guru yang terbagi dalam beberapa kelompok belajar beserta narasumber yang berbeda.

Tujuan utama peningkatan kompetensi guru adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, yang berdampak langsung pada prestasi siswa; mengikuti perkembangan zaman (teknologi & kurikulum), meningkatkan profesionalisme guru agar lebih efektif dalam mengajar, memperdalam pemahaman materi, menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, dan membentuk karakter siswa, serta meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri guru dalam menjalankan tugasnya, sebut. 

Tujuan Utama

• Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Guru yang kompeten mampu menciptakan pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan bermutu, sesuai dengan tuntutan zaman dan Kurikulum Merdeka yang berpusat pada siswa (student-centered).
• Menyesuaikan Diri dengan Perubahan: Mengikuti perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan perubahan kurikulum agar pembelajaran tetap relevan dan inovatif.
• Menumbuhkan Profesionalisme: Memastikan guru profesional, mandiri, dan bertanggung jawab, serta mampu menguasai materi dan metode pengajaran.
• Memberdayakan Siswa: Meningkatkan keterlibatan siswa, membantu mereka mengatasi kesulitan belajar, dan membangun karakter serta nilai-nilai positif, sebut. 

Manfaat Bagi Guru

• Peningkatan Kemampuan Pedagogik: Lebih baik dalam merancang pembelajaran, membuat bahan ajar, menggunakan media, dan evaluasi.
• Kemandirian dan Motivasi: Meningkatkan kepercayaan diri, kepuasan kerja, serta semangat untuk terus belajar dan berinovasi.
• Pengembangan Diri: Memperoleh pengetahuan baru, meningkatkan kemampuan manajerial, dan mengatasi stres/konflik di sekolah.
• Pengakuan Profesional: Mendapatkan pengakuan atas keahlian dan peningkatan kualifikasi, yang juga mendukung pengembangan karier. 

Kurikulum Merdeka dan Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) saling melengkapi: Kurikulum Merdeka adalah kerangka nasional yang fleksibel, sementara Deep Learning adalah pendekatan pedagogis untuk mencapai tujuan kurikulum tersebut dengan fokus pada pemahaman konsep yang mendalam, bermakna, dan menyenangkan (mindful, meaningful, joyful learning), bukan kurikulum baru pengganti, melainkan penyempurnaan dengan proyek, diskusi mendalam, dan penerapan teknologi agar siswa berpikir kritis dan relevan dengan dunia nyata, meskipun implementasinya butuh pelatihan guru dan infrastruktur. 

Hubungan Kurikulum Merdeka dan Deep Learning

• Kurikulum Merdeka: Memberikan otonomi sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada Profil Pelajar Pancasila (mandiri, bernalar kritis, kreatif, dll.).
• Deep Learning (Pembelajaran Mendalam): Merupakan metode atau pendekatan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, memastikan siswa tidak hanya hafal, tapi benar-benar memahami materi secara kontekstual dan terhubung dengan kehidupan nyata. 

Prinsip Utama Deep Learning dalam Pendidikan

• Mindful Learning: Siswa hadir penuh saat belajar, sadar akan proses dan tujuannya.
• Meaningful Learning: Materi dikaitkan dengan pengalaman dan kehidupan nyata siswa, memberi alasan kuat untuk belajar.
• Joyful Learning: Pembelajaran terasa menarik dan menyenangkan melalui metode aktif seperti diskusi, proyek, dan kolaborasi. 

Contoh Penerapan dalam Kurikulum Merdeka

• Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL): Siswa memecahkan masalah nyata, menerapkan konsep secara mendalam (Contoh: Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila/P5).
• Diskusi dan Refleksi: Guru memfasilitasi diskusi mendalam dan memberikan waktu refleksi agar pemahaman siswa lebih kokoh.
• Kaitan Konsep: Menjelaskan bagaimana konsep matematika dipakai dalam keuangan atau sains dalam analisis data.